Buku Buat Apa Shalat kecuali Jika Anda Hendak Mendapatkan Kebahagiaan dan Pencerahan hidup karya Dr. Haidar Bagir, tidak sengaja saya temukan ketika sedang bersih-bersih dan menata ulang rak buku pada suatu pagi. Saya tuh seneng banget menemukan buku ini, serasa dapat harta karun.
Kenapa saya bisa seneng banget? Karena belum lama ini secara tidak sengaja juga menemukan sebuah podcast, yang menghadirkan Pak Haidar Bagir. Pemikiran-pemikiran si bapak ini menurutku begitu luar biasa.
Eh…ternyata bukunya ada dirumah, sungguh Allah itu Maha Baik.
Judul Buku : Buat Apa Shalat?! | Penulis : Dr. Haidar Bagir | Penerbit : Kerjasama Penerbit MIzania dan Pustaka Iman | Tahun Terbit : 2007, Maret ( Shafar 1428 H) , Cetakan I | Jumlah Halaman : 206 hal |
Buat Apa Shalat?!
Shalat merupakan ibadah yang paling utama dalam Islam, sebegitu pentingnya ibadah ini tidak kurang dari 234 ayat dalam AlQuran yang menyatakan tentang Shalat. Salah satunya sebuah ayat yang mengisahkan tentang orang-orang yang dijebloskan ke dalam Saqar yaitu suatu Lembah yang berada di Neraka Jahanam.
(Kepada mereka ditanyakan): “Apakah yang memasukan kamu ke dalam Saqar (Mereka menjawab): Kami dahulu tidak termasuk orang-orang yang tidak mengerjakan shalat .”
(QS 74: 42-43)
Sementara Rasulullah Saw dalam haditsnya menyatakan dengan tegas “Tak ada pembeda antara orang mukmin dan orang kafir kecuali shalat". Pada kesempatan lain juga disabdakan “Shalat adalah pilar agama “ dan terdapat juga hadist yang menyatakan
“Yang paling awal diperhitungkan dari seorang hamba di hari kiamat adalah shalat. Jika baik shalatnya maka baiklah seluruh amalnya yang selebihnya. Jika buruk shalatnya, maka buruk pulalah seluruh amalnya selebihnya.
Tapi by the way shalat itu apa sih?
Secara harfiah shalat itu berarti doa, tentunya dalam hal ini yang dimaksud shalat adalah doa yang disampaikan dengan tata cara tertentu sesuai dengan syarat dan rukunnya yang khas dalam bentuk gerakan dan bacaan-bacaan tertentu.
Kata shalat juga memiliki akar kata yang sama dengan dan memiliki hubungan makna dengan kata “shilah" yang bermakna “hubungan”. Dalam kaitannya dengan kata “shilah”, shalat merupakan media bagi seorang manusia untuk berhubungan dengan Allah. Dalam sebuah hadits dikatakan “Shalat adalah mi’rajnya orang-orang beriman”. Dengan kata lain sebagaimana Rasulullah Saw bertemu dengan Allah Swt ketika ber mi’raj orang beriman (dapat) bertemu dengan- Nya melalui shalat.
Luarbiasa kan teman-teman?
Tapi kualitas shalat seperti apa? yang dapat menghantarkan kita agar bisa bermi’raj dan bertemu dengan Allah Swt?
Haidar Baghir dalam buku ini, tidak membahas tentang fikih shalat. Tetapi beliau memotretnya dari perspektif sufi. Bagi orang awam seperti saya, ini adalah hal yang baru. Terutama ketika membahas kondisi flow dalam shalat.
Pak Haidar mencontohkan kondisi flow dalam shalat itu seperti Imam Ali ketika kakinya terkena anak panah, beliau meminta anak panah itu dicabut ketika shalat. Ajaibnya Imam Ali tidak merasa kesakitan. Waktu shalatnya telah selesai beliau malah bertanya “Darimana asalnya darah yang berceceran ini?” para sahabat menjawab “Ini darah anda”. Duh jadi malu hati, rasanya masih jauh levelnya.
Tapi katanya kondisi flow ini juga bisa kita dapatkan ketika meditasi. Terus apakah shalat sama seperti meditasi? Itu pertanyaan yang tiba-tiba berkelebat dalam alam pikiran.
Menurut kalian bagaimana? Hayooo…bingung atau bingung banget? Atau ragu jawabnya takut salah? Soalnya ini menyangkut tentang ibadah terpenting.
Tenang, Pak Haidar dalam buku ini menjelaskannya dengan terang benderang. Dijamin tidak akan bingung lagi.
Menurutku materi dalam buku ini lebih dari daging banget, walaupun tidak terlalu tebal dan ukurannya mini (15x15 Cm) tapi keren abis. Setelah membacanya kita akan mengetahui bagaimana shalat menurut kaum sufi yang diterangkan dalam kitab Kasyf Al-Mahjub karya Al-Hujwiri dan bagaimana Ibnu Arabi, Imam Al-Ghazali, Abu Thalib Al- Makki, Rumi, Ibn Al-Qayyim Al-Jauziyah, Syah Waliyullah Al-Dihlawi, Ibn Sina, Syah Waliyullah Al- Dihlawi, dan Ayatullah Khomeini memaknai shalat pada bagian 2 yang berjudul Meresapi Ruh Shalat.
Walaupun pemaknaan para sufi tersebut disajikan dengan singkat (kalau ingin mendalam ya harus baca kitabnya langsung) tapi menurutku cukup mendalam dan cukup kuat untuk menyalakan kesadaran tentang betapa penting dan berharganya shalat.
Pak Haidar juga membocorkan kepada pembaca tips and trik agar bisa disiplin, khusyuk, dan menikmati shalat yang bisa banget kita terapkan lho teman-teman.
Okh iya teman-teman for your information selain ukurannya mini, buku ini disajikan dengan rangkaian kalimat-kalimat yang ringan tidak bertele-tele dan bikin bosan. Layout-nya juga cantik bikin betah yang baca, tidak heran saya bisa menamatkan buku ini kurang dari tiga hari. Selain itu, kertasnya HVS dan hardcover jadi friendly banget buat dibawa-bawa. Dijamin nggak akan gampang lecek atau rusak .
No comments:
Post a Comment
Komentar anda merupakan sebuah kehormatan untuk penulis.