-->
  • Makan Siang di Saung Kopi Hawu Tasikmalaya

     

    Makan Siang di Saung Kopi Hawu Tasikmalaya

    Elizabeth Kolbert, peneliti berkewarganegaraan Amerika, dalam bukunya yang berjudul Kepunahan Keenam, mengatakan bahwa kondisi bumi sekarang ini seperti Pangaea. Dimana bumi pada masa lalu hanya terdiri satu daratan.

    Bagaimana tidak coba?  sekarang segalanya seperti bersatu. Kejadian yang terjadi pada belahan dunia yang satu pada waktu yang sama dapat diketahui oleh orang-orang yang berada di belahan dunia yang lain.

    Kebersatuan itu bukan hanya pada bidang  informasi termasuk kuliner juga. Sudah jadi pemandangan yang biasa banget, banyak gerai-gerai yang menjajakan kuliner khas mancanegara seperti pizza, ramen, susi, steak, zupa soup, fried chicken,bomboloni dll di sekitar rumah kita.

    Tetapi walaupun demikian, Alhamdulillah tidak serta merta membuat kita lupa  terhadap makanan khas  sendiri. Terbukti banyak restoran yang menjual makanan tradisional eksis sampai sekarang, salah satunya Saung Kopi Hawu.

    Makan Siang di Saung Kopi Hawu Tasikmalaya


    Makan Siang di Saung Kopi Hawu Tasikmalaya

    Berkunjung ke Saung Kopi Hawu Tasikmalaya yang terletak di Jl. Mashudi no 86 Cibeureum Tasikmalaya. Seperti naik travel time pergi ke masa puluhan tahun silam, semuanya serba klasik dan antik dengan sentuhan tradisi budaya Sunda .

    Saung Kopi Hawu Tasikmalaya bukan hanya menyajikan makanan khas sunda (itu mah pabalatak restoran yang lain juga ya) yang menjadi unik lain dari pada yang lain. Restoran yang buka dari jam 07.30-21.00 ini bangunan serta pernak pernik lainnya juga nyunda banget dan vintage pisan.

    Bangunannya sangat klasik dengan anyaman bambu (bilik dalam basa Sunda mah). Begitupun dengan tempat pengunjung menikmati hidangan makan, dapat dipilih sesuai selera.  Ada yang seperti amben bambu jadi bisa makan sambil selonjoran, ada set meja dan kursi rotan, ada juga saung-saung di atas kolam yang banyak ikan masnya.

    Begitupun dengan alat-alat makannya tidak kalah klasik. Piringnya kayak di rumah nenekku dulu wkwkwk yaitu piring kramik berwarna putih dengan sedikit hiasan bunga warna warni. Mau tahu tempat minumnya? Pasti gelas belimbing kaca….. bukan itu mah biasa.

    Terus apa dong?

    Penasaran kan? Kalau gen Z di kota-kota besar pasti belum pernah deh melihat tempat minum seperti itu, yakni cangkir kaleng yang sudah banyak mengalami perjalanan hidup deh kayaknya. Soalnya catnya sudah banyak yang terkelupas pada beberapa bagian karena sering beradu dengan sesamanya hahaha. Tekonya juga sama, khas pisan catnya belang-belang putih hijau.

    Okh iya kalau kalian sehabis makan harus minum air putih, saya saranin harus bawa sendiri dari rumah. Soalnya disini minum yang disediakan air teh tawar. Mantaap.

    Makan Siang di Saung Kopi Hawu Tasikmalaya


    Tempat masaknya dong teman-teman, bukan menggunakan kompor minyak atau kompor gas apalagi kompor induksi tetapi menggunakan tungku alias hawu.

    Melihat bara api yang memerah dalam hawu tiba-tiba saya jadi kangen kampung halaman. Dulu  di rumah nenek masaknya juga menggunakan hawu, jadi tiap pagi atau pas udara dingin sering kami ngumpul di dapur sideang (menghangatkan badan) sambil menikmati bubuy sampeu dan gula merah.

    Prasmanan

    Pesan makanan di Saung Hawu Kopi tidak usah repot lihat-lihat list daftar menu, manggil waiter dan nunggu pesanan. Di sini pengunjung bisa memilih makanan yang diinginkan dan mengambil sendiri karena makanannya di jengjrengkeun di atas meja alias prasmanan.

    Sambil diiringi alunan suara merdu Doel Sumbang yang menyanyikan lagu Ai, aku pun mulai memilih makanan untuk mengisi perutku yang mulai berbunyi karena sudah masuk jam makan siang.

    Makan Siang di Saung Kopi Hawu Tasikmalaya


    Pilihan menu makannya sangat banyak mulai dari jengkol, ayam bakar, ikan, gurame goreng, aneka pepes, goreng beunteur, sambal lalap, sayur asem, sayur lodeh, sayur sop dll. Akh pokoknya lengkap.

    Bukan hanya makanannya minumannya juga sangat beragam mulai dari dawegan sampai teh panas ada. Kalau yang suka ngopi jangan khwatir bisa pesen kopi kok di sini. Kan namanya juga Saung Kopi Hawu (Pegi mane sih?wkwkwk).

    Spot Foto

    Tidak bisa dipungkiri, saat semua orang mempunyai smartphone dalam genggaman rasanya acara popotoan tidak bisa dipisahkan deh dari aktivitas harian termasuk acara makan-makan.

    Jadi tempat-tempat makan zaman sekarang, bukan hanya harus memastikan makanannya saja yang enak juga harus dilengkapi spot-spot foto kece atau instagramable.

    Makan Siang di Saung Kopi Hawu Tasikmalaya


    Di Saung Hawu Kopi Hawu menurutku sih tidak terlalu banyak spot potonya, tapi kalau kata temanku tergantung siapa yang motret dan siapa yang dipotretnya jadi its ok lah. Kalau makanannya sih enak banget sambalnya juga pedasnya nendang terus harganya murce pisan juara deh pokoknya.

     

  • You might also like

    9 comments:

    1. Pantes dinamain Saung Kopi Hawu ya Teh. Soalnya masaknya pun pakai hawu. Enaknya duduk lesehan ini mah. Trus semilir sepoi-sepoi angin, gitu bikin ngantuk. Apalagi udah puas makan...

      ReplyDelete
    2. Wah, suasananya vintage banget
      Makanan rumahan ya
      Salfok sama pepesnya, banyak pilihannya

      ReplyDelete
    3. Suka suasana vintage habis.. kapan-kapan ke Tasik mau kesini ahh

      ReplyDelete
    4. Aku sukaaaaa konsep spot makan satu iniii.
      Di sini pengunjung bisa memilih makanan yang diinginkan dan mengambil sendiri karena makanannya di jengjrengkeun di atas meja alias prasmanan.

      manteebb

      ReplyDelete
    5. Aaahhh suasananya homey banget kayak di pedesaan dan vibes zmaan dahulu gitu. Paling bikin kangen deh

      ReplyDelete
    6. Tempatnya lumayan luas yaa..
      Mirip saung khas Sunda. Rasanya seneng ada suasana baru khas pedesaan. Segeer gitu.
      Tapi menu goreng beunteur itu kaya apakah, ka Oemy?

      ReplyDelete
    7. Wah mantep banget sih ini, pengen bisa kesanaaa kapan2 hihi.. buat refreshing keknya bakal sukaa juga ank2

      ReplyDelete
    8. atanya memang masakan kalau dimasak pakai tungku jadi lebih lezat ya. bagaimana dengan harga-harganya mbak nih.., apa worth it dengan kelezatannya?

      ReplyDelete
    9. kak aku nyari-nyari foto gelasnya kok nggak ada? hehe. ngomongin soal tungku aku jadi ingat dulu pernah mau makan nasgor di pinggir jalan sama adikku dan ternyata penjualnya pakai tungku coba padahal kami lagi dikejar waktu mau nonton ke bioskop

      ReplyDelete

    Komentar anda merupakan sebuah kehormatan untuk penulis.