-->
  • Resensi Novel Harry Potter And The Sorcerer's Stone

     

    Resensi Novel Harry Potter And The Sorcerer's Stone

    Harry Potter merupakan salah satu film yang saya tonton bersama keluarga untuk mengisi waktu, ketika Di Rumah Saja saat pandemi Covid 19 melanda. Ceritanya sangat seru dan menghibur sehingga ketika selesai satu judul film ingin nonton judul lainnya lagi. Tidak terasa serial Film Harry Potter yang terdiri dari delapan judul  yaitu:

    1. Harry Potter and The Sorcerer’s Stone (2001)

    2.  Harry Potter and The Chamber of Secrets (2002)

    3. Harry Potter and The Prisoner Of Azkaban (2004)

    4. Harry Potter and The Goblet of Fire (2005)

    5. Harry Potter and The Order of The Phoenix (2007)

    6. Harry Potter and The Half- Blood Prince (2009)

    7. Harry Potter and The Deathly Hallow part 1 (2010)

    8. Harry Potter and The Deathly Hallow part 2 (2011)

    Dapat kami tamatkan dalam waktu sesingkat-singkatnya wkwkwk.

    “Eh tunggu, bukannya film-film  ini didaptasi dari novel dengan judul yang sama karya JK Rowling?” tanyaku, yang kompak dijawab dengan anggukan kepala oleh anak-anak.

    Kalau begitu harus baca bukunya pikirku, karena biasanya cerita asli dalam novelnya pasti lebih seru dibandingkan film hasil adaftasinya. Kok bisa gitu? dalam sebuah artikel yang kubaca menurut seorang penulis kondang Indonesia yang karyanya sudah banyak dialihwahanakan menjadi film. Hal itu terjadi karena film dibatasi oleh durasi dalam menayangkan sebuah adegan.

    Jadi lets go kita baca bukunya

    Resensi Novel Harry Potter And The Sorcerer's Stone


    Judul Buku :  Harry Potter and The Sorcerer’s Stone (Harry Potter dan Batu Bertuah)  | Penulis : JK Rowling |Alih Bahasa : Listiana Srisanti|  Penerbit : PT. Gramedia Pustaka Utama | Tahun Terbit : 2002, Cetakan XII Februari | Jumlah Halaman : 384 Halaman | ISBN : 979-655-851-3|

    Hary Potter Tumbuh Bersama Keluarga Muggle

    Harry Potter walaupun dilahirkan dari ayah dan ibu penyihir hebat tetapi ia harus dibesarkan oleh keluarga Muggle, sebutan bagi orang-orang yang tidak mempunyai kemampuan sihir, yaitu Bibi Petunia dan Paman Dursley.

    Keluarga Mr. Dursley tidak menyukai kaum sihir dan di rumahnya dilarang membicarakan hal-hal yang berbau sihir. Karena dia sangat membenci adiknya, Lily, yang menurut dia selalu berprilaku aneh.  Kebencian Bibi Petunia terhadap kaum sihir semakin bertambah-tambah saat  Lily  menghilang begitu saja tidak pernah pulang, setelah masuk Hogwarts yaitu sekolah sihir paling terkemuka di dunia.

    Tetapi apalah daya malang tidak bisa ditolak, keluarga itu tidak bisa steril dari dunia sihir. Ketika suatu hari, tiba-tiba ada keranjang berisi bayi di depan pintu rumah mereka. Serta sebuah surat yang menerangkan bahwa anak itu adalah keponakannya yang bernama Harry Potter.

    Masa kecil Harry bersama keluarga pamannya tidak begitu menyenangkan, dia tidak mendapat perlakuan yang baik. Bibi Petunia menempatkan Harry di sebuah kamar sempit, gelap dan dipenuhi sarang laba-laba yang terletak di bawah tangga. Harry juga selalu memakai baju over size, tidak sesuai dengan ukuran karena bekas pakai anaknya Bibi Petunia yaitu Dudley.

    Si anak gemuk itu juga selalu menjadikan Harry sebagai sasaran pukulannya ketika tersulut emosi. Itulah mengapa Harry memakai kacamata yang penuh dengan selotip karena gagangnya patah terkena tinju.

    Ulang Tahun Harry Potter ke 11

    Menjelang ulang tahunnya ke sebelas, tidak biasanya Harry menerima sebuah surat. Surat itu tiba ketika mereka sedang berkumpul di meja makan. Setelah melihat isinya, Paman Dursley tidak pernah mengizinkan Harry untuk membacanya. Ia tidak menggubris sedikitpun ketika keponakannya melancarkan protes dengan keras.

    Surat itu ditujukan dengan spesifik, tertulis dengan jelas disampulnya teruntuk Harry Potter di kamar bawah tangga. Hal itu membuat paman dan bibinya ketakutan, perlakuan mereka terhadap Harry diketahui oleh pengirim surat tersebut. Sehingga mereka memutuskan untuk memindahkan Harry dari kamar di bawah tangga ke ruangan tempat mainan Dudley yang telah disulap menjadi tempat tidur.  

    Mungkin karena belum diterima oleh pemiliknya ribuan surat terus menghujani rumah itu. Sampai pamannya memutuskan untuk pergi dari rumah dengan memboyong seluruh anggota keluarganya. Tapi namanya surat yang dikirim oleh penyihir, walaupun ia bersembunyi di tempat terpencil dekat pantai tetep aja surat-surat itu mendatangi Harry.

    Lebih mengagetkan lagi ketika mereka kedatangan seorang pengawas binatang liar di Hogwart yaitu Hagrid. Ia diutus kepala sekolah Hogwart untuk menyampaikan surat kepada Harry. Pas adegan ini lucu banget sih keluarga Bibi Petunia dikerjain sama Hagrid, bahkan anaknya dikasih ekor segala wkwkwk.

    Sebuah Paradoks

    Ketika Harry mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dan direndahkan oleh keluarga muggle. Pada saat yang sama anak yang mempunyai bekas luka di dahi itu, mempunyai nama yang begitu harum dan dikagumi di dunia sihir.

    Karena Harry dianggap anak ajaib bisa selamat dan bertahan hidup dalam sebuah pertempuran yang menewaskan ayah ibunya saat melawan penyihir dari dunia hitam. Penyihir itu begitu ditakuti dan disegani, sampai tidak boleh disebutkan namanya secara langsung tetapi diganti dengan sebutan  “Kau-Tahu-Siapa” .

    Resensi Novel Harry Potter And The Sorcerer's Stone


    Identitas Baru

    entitas BaruKedatangan Hagrid membuka tabir kehidupan Harry yang selama ini disembunyikan dengan rapat oleh paman dan bibinya. Hal itu membuat Harry shock dan merasa tidak percaya bahwa ayah dan ibunya adalah penyihir hebat. Harry juga sempat terguncang ketika mengetahui bahwa dirinya juga adalah seorang penyihir, karena ia merasa tidak mempunyai kemampuan sihir apa-apa.

    Ternyata teman-teman kalau orang itu adalah penyihir walaupun tidak disadarinya mereka mempunyai keajaiban-keajaiban sendiri. Misalnya rambut poninya Harry itu walaupun baru dipotong dapat memanjang dalam waktu seketika. Terus  ketika berkunjung ke kebun binatang tiba-tiba, ia dapat berkomunikasi dengan ular Boa Pembelit dari Brasil. Dan ajaibnya lagi tiba-tiba ular itu keluar dari kandang karena kacanya raib begitu saja.

     Keseruan di Hogwart

    Hogwart adalah rumah yang sangat menyenangkan bagi Harry. Topi Seleksi memasukan Harry bersama dengan Ron dan Hermione ke asrama Gryffindor. Ketiganya dengan cepat berkawan dengan akrab, walaupun pada awalnya Hermione adalah gadis yang menyebalkan di mata Ron dan Harry. karena Hermione anggap anak sok pintar dan paling caper di kelas.

    Kelakuan mereka yang serba ingin tahu membawa ketiganya pada petualangan yang nyerempet bahaya dan sangat menegangkan. Ketika pada suatu hari Hagrid secara tidak sengaja membocorkan cara untuk menjinakan anjing raksasa berkepala tiga yang super galak, penjaga gerbang pertama menuju tempat batu bertuah.

    Kepada siapakah Hagrid membocorkan rahasianya?

    Jk Rowling emang keceh badai dalam membuat plot twist, seperti Harry dan teman-temannya pembaca dipaksa untuk mencurigai Snap sebagai orang yang menginginkan batu bertuah walaupun ditolak dengan keras oleh Hagrid.

    Resensi Novel Harry Potter And The Sorcerer's Stone
    Sumber Gambar : Youtube.com


    Bagamaina tidak curiga coba? Harry beberapa kali memergoki kepala asrama Slytherin itu sedang melakukan sesuatu yang mencurigakan. Misalnya ketika menonton pertandingan quiditch antar asrama pandangan mata Snap tidak terlepas dari Harry sambil mulutnya komat kamit membaca mantra langsung disembur (maaf kenapa jadi ngelantur ke lagunya Alam wkwkwk). Terus Snap tiba-tiba meminta untuk menjadi wasit dalam babak lanjutan pertandingan quidtch, padahal yang bertanding asrama Gryffindor VS Slytherin. Bukankah itu sangat mencurigakan?

    Ternyata salah guys bukan Snap pelakunya.

    Terus siapa dong pelakunya? Spoiler enggak ya? Jangan dong enggak seru. Baca sendiri aja deh dijamin lebih seru dari filmnya. Dengan membaca bukunya saya jadi lebih mudeng dengan istilah-istilahnya. Terutama dengan kuliner-kuliner dunia sihir yang rasanya bikin bengong dan kadang pengen muntah ngebayanginnnya hahaha.

    Resensi Novel Harry Potter And The Sorcerer's Stone


    Buku Terjemahan

    Jangan khawatir teman-teman, buku Harry Potter versi terjemahan nyaman kok dibacanya tidak ada kalimat-kalimat yang jadi “aneh” dan bikin enggak mudeng. Cuma di beberapa tempat terdapat  penggunaan kata “dan” yang berlebihan saya tidak ingat halaman berapa, soalnya enggak dicatat. Misalnya Harry membawa tas dan buku dan pensil dan jubah. Terus buku ini enggak ada daftar isinya jadi rada sulit kalau mencari bagian yang ingin dibaca ulang.  Itu aja sih yang menurutku agak ganggu selebihnya ok banget pas pisan dijadikan teman melepas lelah dan kepenatan di akhir pekan sambil ditemani secangkir kopi.

     

  • You might also like

    16 comments:

    1. Aku suka banget nonton film Harry Potter, cuma klo bukunya sampe saat ini belum pernah baca. Padahal kk aku koleksi bukunya lengkap

      ReplyDelete
    2. Nah aku juga penggemar buku dan film Harry Potter ,saking sukanya aku numpang "beli" satu poster filmya ama karyawan bioskop 😆😆

      ReplyDelete
    3. Buku Harry Potter menariik sih.
      aku baca yg edisi awal.
      adaptasi ke film juga bagus 💯💃

      ReplyDelete
    4. Aku baru lihat filmnya aja nih. Belum baca bukunya satupun. Padahal anak-anak beli dan baca...hehe...
      Tapi engga koleksi lengkap sih. Cuma beberapa buku yg awal.
      Belum cek lebih jauh, melenceng ga sih, alur cerita di novel dan filmnya?

      ReplyDelete
    5. Buku Harry Potter tuh tebal-tebal, tapi bisa dibaca dengan cepat saking serunya ceritanya. Film adaptasinya juga keren banget. Nggak bakal bosan biarpun udah nonton atau baca berkali-kali cerita ini.

      ReplyDelete
    6. Kemarin seneng banget deh ngiatin unboxing buku Harry Potter pop-up book.
      Rasanya buku Harry Potter ini selain ceritanya yang sepanjang masa juga bukunya terus diperbarui sehingga layak dikoleksi banget.

      Dan untuk filmnya, aku pikir uda menggambarkan sebagian besar maksud dari sang penulis yaa, JK Rowling.

      ReplyDelete
    7. Walau belum pernah baca versi novelnya, tapi nonton filmnya saja sudah buat saya terkagum-kagum. Visualisasinya keren banget, bahkan jadi ikut membuat terbayang-bayang, gimana rasanya dunia Harry, Hermione, dan Ron. Ini memang fenomenal banget sih karyanya Mbak JK Rowling.

      ReplyDelete
    8. wah ini mah samaan banget sama anak bungsuku. FAvorit dia nonton HArry Potter, bahkan sudah nonton semua serinya, jauh banget sama emaknya, xixi. HArry Potter memang seru ya, penuh daya khayal dan imajinasi.

      ReplyDelete
    9. Bisa dibilang Harry Potter Series menemani masa remajaku, duh jadi kangen pulang sekolah mampir mau nyewa buku cerita Harry Potter, meskipun tebal tapi suka banget bacanya, itu pun harus rebutan karena di kios sewa buku dulu Harry Potter termasuk buku yang paling banyak peminatnya. Filmnya juga ngak kalah bagus lho, sampai sekarang aku masih suka nonton.

      ReplyDelete
    10. Aku suka baca bukunya, imajinasiku bisa terbang kemana-mana, walaupun bukunya tebal, eh tapi itu dulu ding, kalau sekarang baca buku tebal entah kapan ya selesainya hehehe

      ReplyDelete
    11. Banyak sekali pelajaran dari buku dan film ini. Tapi jika nonton bersama anak perlu di edukasi

      ReplyDelete
    12. Aku punya dan sudah baca edisi lengkap Harry Potter sejak awal kemunculan bukunya. Terus lanjut nonton semua filmnya. Juga pernah berkunjung ke cafe tempat JK Rowlings awal cari ide (di Edinburgh, Scotland) dan punya souvenir dari kios asli HP di London...hehe, Potterhead akutuu

      ReplyDelete
    13. Jadi inget sama temenku yang suka banget koleksi semua harry potter, pas dibaca bukunya emang seseru itu ceritanya ❤️

      ReplyDelete
    14. DUlu sebelum menonton filmnya lebih banyak baca bukunya karena ada teman punya koleksinya langsung suka, terus filmnya mulau bermunculan akhirnya nontonin filmnya, belum ada seri barunya lagi ya

      ReplyDelete
    15. Novel Harry Potter memang seru, di rumah ada beberapa seri. Semuanya seru, seri filmnya juga sudah hampir semua saya tonton. Keren nggak salah sih kalau novel ini mendunia

      ReplyDelete
    16. Beli buku ini tidak rugi, banyak pelajaran yang bisa menjadi motivasi kita. thanks mas

      ReplyDelete

    Komentar anda merupakan sebuah kehormatan untuk penulis.