Monday, December 6, 2021

Pendekar Tanpa Nama Memburu Harimau Perang

Naga Bumi III


Mungkinkah karena cinta seperti gagasan yang begitu indah, tetapi telah mengakibatkan begitu banyak penderitaan bagi banyak orang yang mendambakannya? Adakah di dunia ini orang yang tidak mencari cinta? (hal 77)

Awalnya saya membayangkan membaca buku serial nagabumi yang jumlahnya ribuan halaman, hanya melulu tentang pertarungan antara dua pendekar. Saling beradu jurus, menguji ilmu yang berakhir dengan kematian yang berdarah-darah.

Tetapi itu ternyata salah besar, dalam serial ini Pendekar Tanpa Nama selalu mempunyai kisah romantis dalam setiap pengembaraannya. Sebagai pemanis cerita, ibarat garnish dalam suatu hidangan. Jadi semangat membaca saya senantiasa terjaga,  untuk menyelesaikan kisahnya hingga halaman akhir.

Setidaknya ada tiga perempuan pendekar cantik berilmu tinggi, yang menemani pendekar Tanpa Nama ketika memburu Harimau Perang di Kota Chang’an. Demi mengurai misteri kematian Amrita Vighnesvara, sang kekasih, panglima pemberontak yang hampir berhasil merebut kota Thanglong. Mereka mempunyai kisah masing-masing yang saling berkaitan dengan satu nama yaitu Harimau Perang, yang kini diangkat menjadi kepala mata-mata Negeri Atap Langit.

Yan Zi Si Walet

Anggota Dinasti Negeri Atap langit, putri selir kesayangan Maharaja yang terpaksa harus dititipkan kepada Angin Mendesau Berwajah Hijau. Demi menyelamatkan hidupnya di Desa Jembatan Gantung. Yan Zi merupakan pewaris sepasang pedang mestika Mata Cahaya, namun sayang dia baru memiliki pedang mata cahaya untuk tangan kanan.

Sehingga gurunya, Angin Mendesah Berwajah Hijau, meminta Pendekar Tanpa Nama untuk merebut pedang Mata Cahaya untuk tangan kiri yang disimpan di istana Daming. Hal tersebut menghubungkan mereka dengan Maha Raja Bayang-Bayang yang memiliki ilmu tingkat dewa.

Tidak disangka ternyata Maha Raja Bayang-Bayang merupakan  kerabat Yan Zi dari pihak ibu yang berasal dari Shanan.  Ia ingin membersihkan nama keluarganya, dengan cara melakukan pemberontakan terhadap Maha Raja Negeri Atap Langit.

Elang Merah

Mantan mata-mata Negeri Tibet yang ingin mengabdikan dirinya kepada Pendekar Tanpa Nama. Setelah jurus cakar elang yang begitu mematikan miliknya, dapat dipatahkan begitu saja oleh pendekar yang berasal dari tanah Java tersebut.

Perempuan berbusana serba merah itu dengan jaringan yang dimilikinya, menjadi tulang punggung Pendekar Tanpa Nama dan Yan Zi untuk menembus ketatnya penjagaan Istana Daming.

Panah Wangi

Pendekar yang mempunyai kemampuan memanah dan kecantikan yang sangat luar biasa. Sehingga Pangeran Song, putra mahkota Negeri Atap Langit jatuh hati  dan mengangkatnya menjadi pengawal pribadi.

Setelah aksinya memberantas penjahat kambuhan yang membuat keonaran di kota Chang’an. Bersama Pendekar Tanpa Nama  yang  menyamar menjadi sosok laki-laki berambut panjang, dengan dua pedang yang menyilang di punggungnya. Tujuannya untuk memancing Harimau Perang agar keluar dari persembunyian. Ia dengan Harimau Perang ditetapkan menjadi buronan nomor satu Hakim Hou.

Naga Bumi III


Pendekar Tanpa Nama di Kota Chang’an

Babak baru Pengembaraan Pendekar Tanpa Nama, di kota megapolitan negara super power Negeri Atap Langit. Masih diceritakan dengan alur maju mundur Naga Bumi 3 merupakan autobiografi Pendekar Tanpa Nama ketika berusia 26 tahun, yang ditulis dalam lembaran-lembaran lontar dengan menggunakan pengutik. Dia menyesalkan di negerinya belum ditemukan tinta dan kertas seperti di Negeri Atap Langit, sehingga proses penulisan kisah hidupnya berjalan sangat lamban.

Sebagai orang yang paling dicari oleh pihak kerajaan dengan hadiah sepuluh ribu keping emas, banyak pendekar yang menginginkan kematiannya. Selain itu usianya pun sudah menyentuh satu abad, ia sangat khawatir  tidak sempat menyelesaikan kisah hidupnya.

Kedatangannya di Kota Chang’an, tidak serta merta membuat Pendekar Tanpa Nama terbebas dari lawan-lawannya yang mengajak untuk beradu ilmu.Demi mencapai kesempurnaan dalam dunia persilatan. Termasuk Naga Hitam yang disinyalir sebagai satu-satunya orang yang mampu menyibak pekatnya misteri kehidupan masa lalu Pendekar Tanpa Nama. Melalui muridnya terus memburu pendekar yang mampu menyerap ilmu lawannya dengan ilmu bayangan cermin itu.

Wow speechless deh pokoknya, cerita silat bisa seseru ini. Menggambarkan adegan-adegan persilatan dan seting dengan begitu detail bacanya kayak lagi nonton film laga. Pendekar tanpa nama seperti alter ego-nya penulis yang membawa ke berbagai tempat pengembaraan yang menghamparkan ajaran-ajaran filsafat bernilai tinggi.


Baca juga 
Review Buku Nagabumi II di link 👉 Pendekar Tanpa Nama di Bumi Kambuja

36 comments:

  1. Kayaknya baca buku ini berasa nonton film silat ga sih? sambil baca sambil ngebayangin action nya..

    ReplyDelete
  2. Iya betull.. Jadi berimajinasi ya

    ReplyDelete
  3. Menarik nih ceritanya.. berasa nonton film

    ReplyDelete
  4. waah seru nih ceritanya, baca buku mengasah imajinasi yaaa 😍

    ReplyDelete
  5. baca ini jd ngebayangin ada di negri cina jaman dahulu kala 😅😅

    ReplyDelete
  6. Bacanya jadi sambil bayangin 😅😂😂

    ReplyDelete
  7. Seru banget sih ceritanya, cocok dijadikan film nih

    ReplyDelete
  8. Waaaah seseneng ini menulis mba? Hebat. So proud

    ReplyDelete
  9. Keren ya jd penulis itu pinter bgt
    Krna sya aja kalo mau bikin caption suka bingung tulis apa

    ReplyDelete
  10. kalo baca buku sastraa indonesia apalagi penulisnyaa udah terkenal bangeet pastii bikin ketagihaan... ini buku sihh kereen bangeet...

    ReplyDelete
  11. ceritanya seru banget. keren deh mba sukses selalu ya

    ReplyDelete
  12. Paling suka baca novel, berasa nonton film di pikiran sendiri

    ReplyDelete
  13. Kalau aku lebih dapet feel baca buku dibanding nonton

    ReplyDelete
  14. Seruu ceritanya, semangaaat terus mom dan sukses selalu aamiin

    ReplyDelete
  15. Seru baca ceritanya mom,jd sambil ngekhayal jd pendekar panah wangi

    ReplyDelete
  16. Seru bacanya mom berasa nonton film pendekar

    ReplyDelete
  17. Baca cerita laga tuh seru, apalagi yang ada romantismenya gini. Lebih berkesan gitu, jadi ikut terbawa suasana.

    ReplyDelete
  18. Keren bgt bukunya jadi mau baca juga ah

    ReplyDelete
  19. Baca bukunya udah seperti nonton film laga yang seru ya. Aku ngebayangin fil laga ala china

    ReplyDelete
  20. Keren nih penulisnya, bisa menginterpretasikan adegan demi adegan secara detail, adegan laga pula. Berasa ga lagi baca buku, tetapi nonton filmnya langsung 😀

    ReplyDelete
  21. Bacanya sambil sekalian ngayal. Seru banget

    ReplyDelete
  22. Membaca novel gini kadang imajinasinya lebih liar daripada nonton filmnya. 😁

    ReplyDelete
  23. Wah seru banget kak bukunya. Ini yang saya cari, cerita action berlatar bela diri di Novel. Biasanya suka nonton sekarang harus cari bukunya nih buat dibaca.

    ReplyDelete
  24. kirain penulis orang cina eh ternyata Seno Gumira Adjie

    ReplyDelete
  25. Bukunya berseri ya mb?
    Baca tulisan mb aja, imajinasiku udah kemana-mana karena nama-nama tokoh yang keren. Hikmah dari ceritanya apa kira-kira mb?

    ReplyDelete
  26. Naga Bumi dan Senopati Pamungkas merupakan 2 cerita, silat yg paling aku suka.. Sangat sangat bagus..

    ReplyDelete

Komentar anda merupakan sebuah kehormatan untuk penulis.